Seorang gadis desa, memakai kemben yang terbuat dari kain dililit di tubuh, tengah mencuci di sungai yang aliran airnya sangat kecil. Dia hanya membilas pakaian saja tidak seperti biasanya. Wajahnya tampak murung. Di sampingnya ada wanita paruh baya, rambutnya mulai memutih. Memakai kain yang juga dililit di tubuhnya, dia mendongak menatap langit yang terik. “Musim kemarau tahun ini sangat panjang,” ucapnya seraya menghela napas berat. “Kasihan bapak, ya Bu. Mengangkut air sangat jauh, padi gagal panen karena kekeringan, sayur mayur mati semua. Sampai kapan kita akan mengalami musim kemarau?” tanya gadis yang mungkin berusia tujuh belas tahun itu. Sukma namanya, dia cukup manis meski tidak mengenakan pulasan bedak di wajahnya. “Kemarau panjang seperti ini pernah menghampiri kita du