Delapan Puluh Dua

1734 Kata

“Menurut kamu bagaimana?” tanya Anggita ketika menghampiri Calvin yang tengah bersantai di ruang televisi dengan Bella. Anggita menyodorkan kertas berisi sinopsis yang dia buat. Kemudian Anggita yang menggantikan Calvin bermain menyusun puzzle dengan Bella. Calvin membaca dua lembar ketikan Anggita itu dengan seksama, dia mengernyitkan kening ketika membacanya dan saling tatap dengan Anggita di akhir kalimat yang ditulis Anggita. Sudah seminggu sinetronnya tamat, Bella production house memang membuat sinetron lain. Namun, bukan Anggita yang menyutradarainya. “Ini film layar lebar?” tanya Calvin. “Iya film layar lebar, aku mau coba buat. Settingnya di pedesaan itu, tentang wanita desa yang mau dijadikan tumbal oleh keluarganya, untuk kemakmuran desa. Padahal tumbal itu justru akan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN