Anggita merasakan napas berat menerpa lehernya, lalu dia bisa merasakan jilatan di tubuhnya yang panas. Dia ingin berteriak, namun mulutnya tak bisa terbuka sama seperti matanya. Dia merasa tidak memakai baju karena jilatan itu terasa seolah membasahinya tubuhnya, Anggita terus meronta namun tubuhnya terasa sangat berat, tangannya seperti dicengkram. Dia akhirnya bisa membuka mata dan menatap pria di atas tubuhnya. Clay! Clay menjilati setiap inci kulitnya, lidahnya terasa sangat panjang. Clay tersenyum menyeringai, matanya terlihat hitam dan sedikit berkilat. Anggita ingin berteriak namun tidak bisa. Clay menjilati dari atas kebawah, sampai ke liang gairahnya, terus seperti itu seolah tubuh Anggita dilumuri es krim. Atas bawah - atas bawah. Tangan Anggita tak bisa bergerak, dia hany