Sudah lewat lima menit aku berdiri di dekat jendela, menatap dua orang yang saat ini sedang duduk berdua di dalam warung ayam penyet seberang kantor. Dia adalah Dila dan Dhika, mereka sedang makan siang berdua di sana. Mereka tampak makan sambil mengobrol. Aku lihat Dila bicara sembari menggerakkan tangannya seolah yang dia bicarakan adalah hal yang sangat penting. Dhika di depannya tampak manggut-manggut dan sesekali tertawa. Kalau diingat-ingat lagi, ini sudah lebih dari lima kali Dhika datang ke area kantorku. Beberapa kali aku tidak lihat, tetapi Farhan memberi laporan. Aku tidak tahu kenapa akhir-akhir ini mereka sering menunjukkan kedekatan di area kantorku. Apa sekarang mereka pacaran? Atau Dila memang sengaja supaya orang-orang kantorku mengira Dhika adalah pacarnya? Ah entah