Beberapa paper bag ditenteng oleh Musa, ria itu menghampiri Moza. Jika hanya pakaian milik Bia saja, mana mungkin jumlah paper bag sebanyak itu. pasti Musa juga membelikan pakaian untuk Moza.
Musa menggantungkan paper bag ke stang motornya, tak mau menyuruh Moza yang membawanya. Kemudian pria itu mengantar Moza pulang.
Berduaan di atas motor yang melaju, membuat Moza berharap secepatnya sampai ke rumah. Perjalanan rasanya memakan waktu sangat lama.
Saat sampai di rumah, Musa ikut turun. Sudah ada sosok laki-laki berdiri di depan pintu rumah. Pria itu menyambut kedatangan Musa dan menyerahkan kunci motor milik Moza.
“Ini kunci motornya, Mas!” ucap si pria dengan patuh. Anak buah Musa yang sempat janjian dengan Musa di mall, mereka mengadakan pertemuan lalu Musa menyerahkan kunc
