Moza memasukkan buku ke loker miliknya. Beberapa orang lain juga tampak sibuk mengurus sesuatu di dalam loker. "Za, aku duluan! Abang ku udah nunggu di depan," ucap Caca yang juga kuliah di sana. Gadis itu berlari pergi, rambutnya yang diikat datu bergoyang-goyang. Moza hanya tersenyum membiarkan Caca pergi. Motor Moza sedang rusak, sedangkan Caca dijemput abangnya naik motor. Jadi mereka tidak bisa berboncengan seperti biasa. Moza melangkah gontai meninggalkan loker, melewati koridor, halaman luas, hingga melewati area parkiran. Tampak olehnya Musa sedang menyalakan mesin motornya. Pria itu kemudian menjalankan motornya melintasi Moza. Perasaan Moza mulai tak nyaman melihat sikap Musa. Kenapa tunangannya itu berlalu begitu saja saat melintasinya? Kenapa tidak menghampirinya, atau m