Musa menghampiri Galih and the geng. Seperti biasa, teman-temannya sedang ngumpul di persimpangan jalan. Ada sekitar dua belas motor gede yang berkumpul di sana. Mereka nongkrong sambil main gitar. Ada juga yang merokok sambil cekikikan menonton hape. Juga banyak yang membicarakan kegiatan amal yang akan segera dilangsungkan bulan depan. Tidak jarang geng mereka melakukan kegiatan pameran, bazar, atau apa pun itu yang kemudian hasil pemasukannya digunakan untuk bagi-bagi sembako kepada warga yang membutuhkan, mereka melakukan tur keliling kampung untuk pembagian sembako. "Malam, gaes!" Musa melakukan toast dengan kepalan tangannya yang diarahkan ke kepalan tangan lainnya. "Widih, komandan baru dateng. Kemana aja lo?" tanya Gafar yang asik meneguk minuman kaleng. "Kafe," jawab Misa tanp