Pagi ini, Aska, dan Asifa pergi ke KUA, untuk mengantarkan berkas pernikahan mereka. "Waah, kalau orang, sahabat jadi cinta, ini saudara, jadi teman tidur di ranjang ya," goda petugas KUA yang merupakan teman satu angkatan dengan Arka. Aska tertawa mendengar godaan itu, sementara Asifa tersipu malu. "Penghematan besar-besaran, Paman," sahut Aska. "Kapan rencana resepsinya, ini?" "Tidak pakai resepsi, Paman. Syukuran saja." "Kenapa, cucunya orang paling terkenal di sini kok tidak resepsi? Jangan katakan tidak ada biaya ya. Uang Kaimu pasti tidak habis dimakan tujuh turunan." Aska kembali tertawa. "Alasannya, untuk menjaga hati-hati yang terluka," ucapan Aska bernada canda. "Eeh, apa maksudnya?" "Paman, aku inikan ganteng, kaya, pintar, nah yang naksir aku itu banyak. Kalau pakai