"Selamat datang kembali di rumah kita, sayang." Ucapan dengan penuh semangat dari Kien ketika menuntun sang istri masuk ke dalam rumah setelah pintu dia buka. Uli hanya diam membisu dengan kepala menelisik kiri dan ke kanan di sekitar penjuru ruangan. Rumah yang hampir satu minggu dia tinggalkan. Rumah yang menyimpan memori buruk dalam ingatannya. Entahlah kenapa kakinya begitu berat untuk melangkah semakin masuk ke dalam. Hingga suara sambutan dari Mak Kiah mengagetkannya. "Alhamdulillah. Akhirnya Puan Uli sudah boleh pulang. Selamat datang kembali ke rumah. Mak Kiah sudah memasak makanan kesukaan Puan." Dengan wajah riang gembira Mak Kiah menyambut kedatangan sang istri majikan. Uli mengulas senyuman meski hanya samar. "Mak Kiah. Terima kasih dan maaf sudah merepotkan." "Ah, tak ada