Uli sedang berdiri di balik jendela besar kamarnya. Menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong. Menghela napasnya panjang. Jalan hidup yang dilalui begitu terjal. Mencoba melupakan akan apa yang baru saja terjadi. Memang tak mudah memaafkan. Tapi mau sampai kapan dia mendiamkan suaminya seperti ini. Uli tahu jika yang merasa kehilangan tak hanya dirinya sendiri, tapi juga sang suami. Uli paham akan hal itu. Tapi entahlah. Kenapa susah sekali untuk bisa berbaikan lagi saat ini. Mungkin memang ada baiknya dia menenangkan diri dan menyiapkan hati untuk dapat kembali menjalani rumah tangga yang lebih baik lagi bersama sang suami ke depannya nanti. Ponsel yang Uli letakkan di atas nakas berbunyi. Menoleh sebentar pada ponsel yang layarnya tampak menyala dengan suara deringan yang juga tak