Perlahan kedua netra Letta mengerjap, tubuhnya terasa kebas karena posisi tidurnya yang tak berubah sejak ia memejamkan mata setelah mendapatkan injeksi obat dari suster tadi. Ia ingin ke kamar mandi. Namun saat ia hendak bangun seseorang yang selama ini ia harapkan kehadirannya berada di sisinya. Letta kembali memejamkan mata lalu membukanya kembali untuk memastikan jika dirinya saat ini sedang tidak bermimpi. "Abang!" lirih Letta saat merasakan genggaman tangan pria itu. Azka tertidur dalam posisi duduk di kursi seraya bertumpu pada tepi ranjang. Dengan memberanikan diri tangan Letta terulur, lalu menyentuh rambut bergelombang kecokelatan milik pria itu. Hal yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Jangankan menyentuh tubuh pria itu, bisa bertemu dan memandang wajah tampan Azka saja