17. HOPE

1612 Kata

Selepas salat magrib Azka berdiam diri sejenak di mushola rumah sakit. Banyak hal yang kini mengusik pikirannya. Rasanya Azka tidak mampu mendeskripsikan perasaan yang saat ini mengaduk-aduk emosi dirinya sejak kemarin. Bahkan sejak pertemuan pertama dirinya dan Letta di dusun Gir Pasang. Semuanya terjadi begitu saja seperti adegan dalam film, serba kebetulan dan tak terduga. Azka menghela napas panjang lalu segera beranjak. Drdrdr... Getaran ponsel di dalam saku kemejanya sukses membuyarkan kegalauan Azka. Sembari melangkah, Azka membuka pesan w******p dari salah satu dosen di kampusnya yang juga menjabat sebagai pimpinan rumah sakit tempat Azka melaksanakan masa koas, Dokter Teguh Hermanto. Doktor Teguh "Assalamualaikum, minggu depan temui saya di kampus. Saya tunggu laporan dr. Azk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN