Viola Ketakutan

1419 Kata

Salsabila murung, ia tidak semangat menjalani hari. Ke kampus saja ia begitu tidak niat. Tapi mau bagaimana lagi karena hari ini ada satu ujian. Kalau ia sampai tidak ikut ujian, bisa-bisa nilainya langsung turun drastis. "Masih mikirin soal projek?"tanya Verel. Salsabila menghela nafas panjang. Ia bahkan tidak memikirkan soal projek karena isi kepalanya dipenuhi oleh Zero. Salsabila merasa bersalah dan sangat malu untuk bertemu dengan Zero. Sepertinya Salsabila tidak akan bekerja disana lagi. Dia tidak layak mendapatkan kebaikan dari orang lain. Watak yang tidak tahu terima kasih sangat tidak layak dimanapun. "Sedikit," jawab Salsabila secara asal. "Mau aku bantuin nggak?" Verel menawarkan diri. "Felix juga bakal bantu. Iya, kan?" Verel menyenggol lengan Felix. "Apaan sih?" Felix men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN