"Kalian tadi ngomongin apa sih, kok kayaknya seru banget," ucap Ajeng, memasang helm dikepalanya. Sementara Aru menghidupkan mesin motor, ia melirik Ajeng, "Biasalah motor, ngomongin Liam juga, kalau ada dia di sini pasti bakalan ikut juga," "Siapa Liam?" Tanya Ajeng, ia melingkarkan tangannya di sisi pinggang Aru. "Adeknya Jo, dia suka motor juga. Kalau ada dia bakalan lebih gila lagi," ucap Aru, ia lalu meninggalkan area Indomaret dan melanjutkan perjalanannya. "Kok nggak di ajak juga, rame-rame kan tambah seru," "Orangnya di New York sayang," ucap Aru tenang. "Jauh banget sampe New York, ngapain dia di sana?," "Dia kerja di sana sayang," sepertinya Ajeng tidak membantah lagi bahwa dirinya mengatakan sayang. Ajeng kembali berpikir, ia bersandar di pundak Aru, "Motor kamu ini past