BAB 20

1550 Kata

Setelah sarapan mereka memilih kembali ke kamar untuk membujuk sang pujaan hati agar ikut bersama. Aru memandang Ajeng, wanita itu sedang sibuk dengan ponsel sebelah dikirinya. Ajeng tersenyum melihat kehadirannya, Ajeng menepuk bantal agar mendekat. Aru melangkah mendekati Ajeng dan berbaring di samping wanitanya. Ia mengelus puncak kepala Ajeng, mengecup puncak kepala itu sekilas.  Ia ingin tahu siapa yang menghubungi wanitanya. "Kamu katanya ke Semarang?" Ucap mami Ajeng dari balik speaker ponsel. "Iya ini lagi di Semarang mi," ucap Ajeng. "Enggak jadi pulang ke Bali," "Jadi dong mi, lagian penerbangan aku paling akhir jam 21.40. Papi juga udah tau kok, besok aku di jemput papi di Bandara," ucap Ajeng mencoba menjelaskan agar beliau tidak khawatir. Ajeng mencoba tersenyum menatap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN