Lia sontak berbalik kembali, menatap berang pada Marvelo. “Mr. Sandre!” tegur Aniela yang ternyata juga mendengar omongan tak santun itu. Aniela baru saja keluar dari toilet, mungkin ia menyambangi ruangan itu tak berselang lama dengan Lia. Mendapati Aniela, Marvelo seperti pencuri yang tertangkap basah. Gelagatnya membuat Lia bertanya-tanya, ‘apa Aniela yang ngomong ke Marvelo kalau Kak Deni punya disabilitas?’ “Apa disabilitasku menyusahkanmu?” Pertanyaan Deni yang menyapa pendengaran membuat Lia dan Aniela sontak menoleh. Kedua pria itu saling berhadapan. Marvelo dengan wajah pongahnya, sementara Deni dengan mimik datarnya. “Tiga tahun kau bilang? Tapi, dari ucapan istriku ia tidak tahu-menahu perihal perasaanmu. Kau tidak mengatakannya? Bahkan aku mengajaknya menikah di hari perta