Keyra keluar dari pantry dengan perasaan kesal. Ia berpikir, "Apa tadi? Dia mengira aku simpanan si Om?" Keyra merasa bahwa ini pasti pernyataan Anggara yang seratus juta tadi. "Aku harus bicara padanya!" Keyra menuju ruangan Anggara. Sesampainya di depan pintu, ia mengetuk terlebih dahulu. Dari dalam ruangan, Anggara bertanya, "Siapa?" Keyra menjawab dengan nada tegas, "Ini aku, Keyra." Anggara tersenyum, "tumben sekali dia mengetuk pintu," ucapnya. "Masuk!" Seru Anggara. Anggara seharusnya sudah pulang saat itu, namun ia sengaja tetap berada di ruangannya karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan dengan segera. Keyra pun masuk ke ruangan Anggara, menutup pintu, dan berjalan ke arah meja Anggara. Anggara melihat ekspresi marah di wajah Keyra dan akhirnya berdiri dekat meja, lalu i