Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang, dan Anggara mulai merasa khawatir karena Keyra belum juga muncul di pantry. "Kemana anak itu?" gumamnya dalam hati. Tiba-tiba, pintu ruang kerja Anggara terbuka seseorang masuk. Anggara melihat Keyra masuk dengan keringat menetes di pipinya, lalu duduk di depannya. Ia meletakkan bingkisan di atas meja Anggara dan mengatakan, "Ini makan siang untuk Tuan." Ucapnya dengan nada tinggi. Terlihat sekali saat itu Keyra marah. Anggara mengerutkan keningnya dan bertanya, "Kenapa kamu tiba-tiba marah seperti ini?" Anggara mengambil bingkisan dan melihat hanya ada satu box nasi padang, ia pun bertanya, "Kenapa kamu hanya beli satu? Aku kan minta kamu beli dua, satu untukku dan satu untukmu," Anggara mengingatkan Keyra pun menjawab sambil melihat pad