Forbidden Forest
Bagian terdalam hutan yang sangat sulit dijangkau oleh manusia diluar. Sisi yang masih menjadi misterius tentang keberadaannya dan isi didalamnya. Bagian terdalam hutan terlarang adalah sebuah kehidupan yang penuh dengan keindahan. Ada beberapa rumah yang dibuat oleh para Elf dan Spirit untuk hidup disana.
Pohon tertinggi memiliki bunga berwarna violet yang indah. Beberapa Elf terlihat sedang berkumpul di alun-alun yang terdapat sebuah pohon besar yang memiliki daun yang berwarna sangat indah. Mereka terlihat sedang fokus memandang dua orang di depan altar. Keduanya adalah Airin yang menjadi Pemimpin Elf sejak ribuan tahun lalu dan seorang gadis manusia,Gia.
Gia sudah berlatih selama setahun dibawah pengawasan Airin pribadi. Gadis itu sudah tumbuh menjadi lebih kuat dan fasih dalam merapalkan mantra. Gia juga sering melatih kemampuan sihirnya dengan baik.
Hari ini adalah hari spesial baginya. Airin akan meilantiknya sebagai Peri secara sah di depan semua penghuni hutan. Gia sangat gugup,hanya saja dia tutupi dengan senyum di wajahnya.
Airin memegang sebuah tongkat ditangan kanannya dan memukul marmer beberapa kali.
"Hari ini,tepatnya para Dewa dan Dewi akan memberikan restunya pada Gia Oktaviona sebagai penerus Peri selanjutnya. Kita semua akan menjadi saksi ritual pemberkatan untuk Peri."
Setelah Airin selesai mengumumkan perihal yang akan dilaksanakan. Elf itu mengambil sebuah kotak kayu dan membuka nya di hadapan Gia. Gadis itu dengan penasaran menengok ke dalam isi kotak,yang ternyata berisi sebuah seruling giok putih dengan sebuah motif bunga es di lapisannya.
"Indahnya...."Gia tidak bisa mengungkapkan kata lain selain itu.
Seakan ada yang memerintahkannya untuk mengambil seruling itu. Dia sudah menggenggamnya ditangannya tanpa dia sadari. Gia memperhatikan dengan seksama Seruling giok di tangannya.
"Untukku?" Tanyanya pada Airin. Elf di depannya hanya mengangguk dan melangkah mundur.
Gia melihatnya langsung bingung. Dia baru saja akan bertanya saat benda di tangannya sepertinya sedang menghisap seluruh sihirnya secara paksa.
"Apa-apaan ini!!" Gadis itu langsung memberikan pertahanan kuat dan menekan seruling di tangannya dengan kekuatannya.
Airin yang berada disisi lain, hanya diam menonton saja. Ini adalah salah satu ujiannya,dimana Seruling Giok akan membuat kontrak dengan Gia.
'Apakah ritual ini berhasil dan berkah para Dewa berhasil nantinya,semua tergantung dengan tindakan Gia.'
'Apakah dia bisa bertahan dan menjadi pemilik dominan,atau harus mengalah pada kekuatan benda itu.'
"Pemimpin...apa sang Peri akan baik-baik saja?" Seorang elf seperti anak kecil,bertanya dengan polosnya.
Airin menepuk kepala gadis kecil itu.
"Dia bisa,karena dia adalah Gia."
BOOM!!
Ledakan dahsyat dan kuat langsung menghempaskan beberapa Elf yang tidak siap. Sedangkan Gadis kecil tadi sudah dipeluk oleh Airin dan tetap ditempatnya. Di hadapan mereka sebuah gumpalan asap tebal terbentuk dan sosok langsing berjalan keluar.
Airin menurunkan gadis kecil dalam pelukannya. Dia berjalan mendekati sosok dalam gumpalan asap itu,yang ternyata adalah Gia. Tapi ada yang berbeda dengan gadis itu. Rambutnya semakin panjang mencapai lantai,pupilnya berwarna hijau zamrud. Pakaiannya berubah menjadi sebuah gaun satin putih yang indah.
"Kamu berhasil." Airin berkata dengan senang. "Bagaimana kamu bisa mengalahkannya?"
"Hanya memikirkan sesuatu yang penting saja,"jawab Gia dengan suara kecil.
Gia menunduk dan melihat ke arah seruling di tangannya. Hampir saja dia kalah dalam adu kekuatan tadi, beruntung dia menemukan alasan untuk bertahan. Alasannya tidak lain adalah untuk bertemu dengan para pria tampan di dunia ini!!
"Apa ada yang sangat kamu inginkan sampai jiwamu sangat kuat? Wah!! Sangat mengagumkan."Puji Airin dengan senang saat melihat bahwa Dia adalah orang yang memperjuangkan sesuatu dengan tekad yang kuat.
Dalam hatinya,Gia sudah merasa sangat bersalah saat melihat betapa senangnya Airin untuknya. Jika saja dia tahu bahwa yang membuat jiwanya semakin kuat adalah Lelaki tampan,entah apa yang akan dilakukan Elf ini padanya.
"Ah...Iya! Apa masih ada yang harus kulakukan setelah ini?"Tanyanya berusaha mengalihkan topik.
Airin mengangguk dan memberikan sebuah gulungan dari kulit aneh. Saat membukanya,Gia membaca setiap nama wilayah yang tertera di dalamnya.
"Apa ini?"
Airin menunjuk nama dalam gulungan itu dan berkata, "Ini semua adalah nama setiap tempat yang harus kamu datangi setelah menjadi Peri. Disana kamu harus melakukan [Ritual] sesuai yang dibutuhkan disetiap tempat."
"Maksudnya?"
Airin mengambil beberapa langkah ke depan dan mengeluarkan [Mana] miliknya. Di depan mereka perlahan muncul banyak sosok orang-orang yang memiliki aura kuat di tubuh mereka.
"Mereka semua adalah Peri yang sudah selesai melakukan tugas mereka."
"Lalu mereka semua dimana?"tanya Gia dengan tatapan curiga. Jika Peri yang dulu sangat banyak,lalu dimana mereka semua.
"Tewas dalam pertempuran."Jawab Airin sedih.
Mendengar perkataan dari Airin tentang nasib tragis semua Peri tersebut. Gia merasa sedih untuk mereka dan juga merasa sedikit aneh.
"Kenapa mereka bisa tewas?"
Airin melirik gadis itu dan berkata dengan nada yang terdengar menahan emosi dalam dirinya.
"Karena mereka jatuh cinta!"
Airin langsung berbalik dan pergi dari tempat itu dengan ekspresi aneh.
Semua Elf yang melihat bahwa pemimpin mereka sudah pergi,lalu memilih pergi juga. Tinggallah Gia seorang diri disana dengan perasaan bingung.
'Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka semua...sampai Airin bereaksi sebesar ini? Kenapa dengan jatuh cinta? Apa mereka tewas karena cinta?'
Gia memilih tidak bertanya soal ini lagi. Dia ingin bertemu dengan Snowy untuk merencanakan keberangkatan mereka di negeri orang. Apalagi dia ingin memberi waktu untuk Airin tentang dulu,baru bertanya lagi untuk langkah selanjutnya.
[SNOWY]
Saat Dia memanggilnya dengan telepati,tidak ada yang menjawabnya. Tangan kirinya tiba-tiba disentuh oleh sulur tanaman yang bergerak gelisah,sambil menunjuk ke arah ujung hutan yang jauh.
"Harimau nakal itu,"ucapnya dengan nada tertekan. Gia menjentikkan jarinya dan beberapa kelopak bunga sakura datang dan menutupi dirinya,lalu membawanya pergi dari sana.
Gia melihat ke bawah sana dan menemukan bahwa ada area hutan yang sudah dibuat jadi tempat bersalju. Gia langsung menyuruh kelopak bunga turun dan dia berjalan mendekati sisi Snowy. Mata Gia awalnya terpaku pada sosok tampan di depannya,pemuda ini benar-benar sangat tampan dari semua pria yang pernah dia lihat. Gia juga merasakan sensasi aneh yang memaksanya untuk jangan dekat-dekat dengan pria itu.
Gia mengulurkan tangannya dan berhasil menghentikan langkah Snowy untuk menyerang pihak lain. Gadis itu menghembuskan nafas lega dan berdiri disamping hewan nakal itu.
"Berhentilah membuat ulah,Snowy."
Snowy mendengus dan melirik kesal ke arah gadis itu, dia berbicara lewat telepati.
"Kenapa menghentikanku? Manusia ini ingin menangkapku!"
Gia menatap tajam ke arah Snowy dan memperingatinya. Snowy langsung menunduk ketakutan. Gia memberikan ketukan di kepala Harimau itu dan mereka berbalik pergi dari sana. Dia tidak ingin ada perkelahian di hari pertama nya dilantik.
Bersambung…….