Snowy dan Gia berjalan di pinggiran danau. Gadis cantik itu berhenti saat dia melihat bayangan dirinya terpantul dari atas air.
"Snowy...apa kamu merasa ada yang aneh tentang kedatangan pasukan pria tampan tadi?"
"Kamu hanya fokus pada wajahnya? Aura orang itu sangat mengerikan tau!!"Pekik Snowy ketakutan.
Gia membungkuk dan memasukkan tangannya ke dalam air. Entah kenapa dia bisa merasakan ada yang aneh telah terjadi. Tidak mungkin pasukan sebanyak itu bisa datang ke sini tanpa perintah. Apalagi melihat bagaimana penampilan orang-orang itu yang mengenakan senjata lengkap seakan ingin berperang.
Sebuah pikiran aneh terlintas di kepala gadis itu,yang membuatnya tiba-tiba berdiri. Gia berbalik dan berkata pada harimau putih tersebut.
"Cepat beritahu pada Airin untuk menemuiku di pinggir batas hutan,Sekarang!"
Snowy dengan patuh langsung berlari pergi dari sana,sedangkan Gia berbalik untuk kembali ke tempatnya.
"Semoga saja firasat ku salah."
______________
Di kelompok Sang Ye, setelah kepergian gadis itu. Sang Ye ingin menyuruh pasukannya kembali saja. Mereka awalnya datang kemari karena ada yang memberikan berita bahwa ada pasukan musuh yang bersembunyi disini.
Ajudannya datang dan mendekati pria itu.
"Kita kembali saja?"
"Um,bawa kembali pasukan terlebih dahulu. Aku akan memeriksa keadaan sekitar sini lebih lama."
"Baik,Jenderal."
Pasukan prajurit yang dibawa langsung berbalik pergi dari sana setelah menerima perintah dari sang Jenderal. Sekarang hanya menyisakan Sang Ye seorang diri disana. Pria itu berjalan ke depan dan melihat sekelilingnya dengan teliti.
Sampai matanya terpaku pada sebuah pipa kecil yang biasa digunakan untuk meniup jarum beracun. Sang Ye mengambilnya dan menemukan bahwa masih ada rasa hangat dari senjata ini yang menandakan pemiliknya bukanlah para bandit tadi.
Melihat patung es di sana,Sang Ye merasa tidak mungkin orang ini yang menyerang. Pria itu lalu menarik pedangnya keluar dan memasang sikap waspada dan siap menyerang. Suasana disana sangat hening dan tenang,sangat cocok untuk menyerang diam-diam dari balik bayangan.
Sring!
Sring!
Sring!
Sang Ye menahan 3 serangan jarum yang ditembakkan ke arahnya. Gerakannya sangat cepat dan kuat. Melihat jarum yang masih mengeluarkan cairan ungu yang menandakan benda ini sudah dilumuri oleh racun.
Sang Ye tidak kehilangan fokusnya dan masih mengawasi sekelilingnya. Tiba-tiba dari arah depan sebuah sosok pria terbang ke arahnya sambil mengarahkan pedangnya.
SRING!!
SRING!!
SRING!!
Dua pedang tajam saling beradu kuat. Sang Ye berhasil lolos dari setiap serangan curang orang didepannya. Lawannya menggunakan pedang untuk mengabaikannya dan jarum beracun untuk menyerangnya saat dia tidak fokus.
"Siapa yang mengirimmu?!"
Orang itu membuka tudung hitam diatas kepalanya dan menunjukan identitasnya.
"Anda masih yang terbaik dalam hal bela diri,Jenderal."
"Perdana Menteri Merlin!"
Sang Ye mengenali orang itu dalam sekali lihat.
Merlin adalah salah satu anak buah dan pejabat paling setia milik Raja Roger. Jika orang ini yang menyerangnya,itu berarti raja sudah berniat untuk melenyapkannya."
"Sepertinya kau sudah menebaknya dengan baik,Jenderal. Itu benar,Raja ingin mengamankan tahta-nya dan menyuruhku untuk membunuhmu disini. Jika saja Penjaga hutan dan Harimau itu tidak ada, jarumnya sudah pasti menancap di lehermu saat ini." Ungkap Merlin dengan sombong.
Sang Ye tidak bisa mempercayai dirinya dikhianati oleh orang yang dilayani,hanya karena kekuasaan semata.
"Jika raja tidak ingin aku ada dan menjadi batu sandungan untuk mendapatkan kekuasaannya,aku akan memilih melepaskan jabatanku!"
"Hahaha...Sang Ye...kamu benar-benar bodoh atau apa. Raja hanya menggunakan kata itu,tetapi dia memang tidak menyukai orang-orang dari kediaman Jenderal sejak dulu. Bahkan kematian Ayahmu dulu ada hubungannya dengan pihak kerajaan."
"A-Apa? Kematian ayahku ada hubungannya dengan kerajaan...."
Sang Ye sangat terkejut. Dia mundur ke belakang sambil memegang wajahnya.
Merlin mendecih melihat ekspresi pucat pria itu. Pedang di tangannya diangkat dan langsung bergerak ke arah perut Sang Ye.
SREK!!
"Akh...!" Sang Ye mundur kesakitan saat melihat bagian perutnya berhasil ditikam karena dia kurang fokus.
Merlin tersenyum sinis melihat luka itu. Dia kembali bergerak mendekati Sang Ye sambil mengayunkan pedangnya. Sang Ye memuntahkan seteguk darah hitam,yang berarti pedang itu dilumuri racun oleh Merlin.
"Oh...reaksi racunnya sudah mulai toh," Merlin tersenyum senang saat melihat racunnya sudah mulai bereaksi. Dia mulai bergerak dengan gila untuk menyerang bagian leher pemuda itu.
Sang Ye hanya bisa melompat mundur dan menghindari dari serangan berbahaya orang itu. Dia tidak bisa melawan karena racun itu sepenuhnya membuat otot tangannya lemah.
BRUK!!
Sang Ye tersandung batu dan jatuh ke belakang. Pedang tajam menghunus ke arahnya dengan cepat. Dia hanya bisa memejamkan matanya dan pasrah dengan nasibnya.
{Kau sudah menyerah rupanya,manusia.}Ejek suara yang berada dalam kepalanya.
"MATILAH!!" Merlin berteriak dengan gila saat pedangnya sudah hampir mengenai kepala pemuda itu.
SRING!!
Tiba-tiba serangan lain datang dan menangisnya. Pedang Merlin terbang jauh karena kekuatan aneh yang tadi datang menghadangnya.
"Siapa?!" Jerit Merlin kesal dengan rencananya digagalkan.
Terdengar suara tawa dari atas sebuah pohon. Merlin dan Sang Ye bersamaan melihat ke arah sana. Gaun putih panjang yang indah berkilau,serta sepasang kaki langsing yang putih bersih.
"Aku tidak suka jika ada orang yang m*****i hutanku,"ucap Gia dengan sengaja membuat suaranya menjadi lebih berat.
Dia mengangkat kakinya seakan seperti berjalan diatas tanah. Beberapa kelompok bunga sakura langsung datang dan membentuk sebuah tangga untuk dipijak oleh gadis itu. Semua pohon di sana langsung berubah, daun yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi merah muda dan mulai berguguran.
Gia sampai ke bawah dan melangkah ke depan. Dia melirik antara keduanya dan hidung mencium aroma darah yang kuat. Dia juga menemukan bahwa pemuda tampan berambut hitam itu terluka,wajahnya pucat seperti keracunan.
"Siapa kamu? Beraninya datang dan mengganggu urusan kerajaan!" Merlin berkata dengan angkuh. Dia tidak tahu bahwa orang di depannya adalah Peri penjaga yang baru. Gadis di depannya sangat muda dan cantik. Jenis kecantikan yang tidak ada samanya. Mata hijau zamrud seperti batu permata,kulit seputih salju,wajah berbentuk oval dan lumayan kecil,serta rambut panjang yang indah itu.
Gia menyipitkan matanya saat mendengar nada angkuh orang ini. Dia tidak mau bertarung dan juga harus mengulur waktu agar Airin datang. Tetapi, racun dalam tubuh pemuda tampan harus segera di detoksifikasi secepat mungkin.
"Bukankah sebelum kamu bertanya lebih sopan jika anda memperkenalkan diri anda dulu."
Merlin tersenyum bangga dan menepuk dadanya pamer.
"Aku,Perdana Menteri Merlin dari Kerajaan Verlion!"
Gia mengangguk seakan paham,lalu dia mengangkat kedua tangannya dan membuat badai bunga tiba-tiba muncul di belakangnya.
"Gia Oktaviona,Peri Penjaga dari Forbidden Forest!!"