069:MITA-VIEWING POINT

1687 Kata

Pasti sudah lewat pukul lima sore karena Abang tak lagi membawaku ke ruangannya, ataupun langsung pulang ke Mangere. Aku sudah sangat hafal jalan yang kami lalui ini. Mungkin, jika satu saat nanti aku membuatnya kesal, Abang marah dan menurunkanku di tengan jalan, aku akan mampu berjalan kaki hingga ke Mount Eden Summit. Tidak, tentu saja itu tidak serius. Sepanjang jalan kami sama-sama diam. Hingga kami tiba di sebuah masjid. Abang memintaku menunggu sementara ia shalat. Aku mengangguk. Hanya itu. SUV kembali melaju meninggalkan fasilitas ibadah tersebut. Tak jauh karena beberapa menit kemudian Tristan memutar roda kemudi dan masuk ke sebuah kafe yang menyediakan jasa drive through. “Mau makan apa, baby?” “Mmm … crispy chicken steak, tomato salad, berry and cream, minumnya greentea ic

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN