042:MITA-DEEP TALK

2040 Kata

Esok paginya, kami masih sarapan bersama Eyang. Hanya saja, setelahnya Eyang langsung pamit meninggalkan lodge untuk menuju Auckland kembali. Masih ada beberapa urusan yang harus beliau selesaikan katanya. Aku tengah menikmati pemandangan sekitar di viewing lodge saat sepasang tangan memelukku dari balik punggung. Sebelah menyangga di bawah perutku yang kian membuncit, sebelah lagi mengelus lembut. Kecupan singkat di pipi kan juga ia labuhkan. “Jalan-jalan sebentar mau?” tawar Tristan. Tentu saja aku tak akan menolak. “Lo nelpon siapa barusan?” Tristan tersenyum kecil. “Iram dan Storm.” “Ngecek?” “Hmm.” “Perhatian banget sih.” “Harus dong. Sama adik-adik aja segitunya ya? Gimana sama istri sendiri?” “Tapi, kalau tipe cewek yang ngga suka dikekang gitu, kayaknya bakal stress punya s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN