Thevy terdiam. Kepalanya masih mencoba memproses apa yang sedang ia lihat. Mada dan Fiona bersama dan bergandengan tangan tampak seperti pemandangan asing baginya. Apa mungkin Mada sudah berselingkuh dengan Fiona sejak Thevy dan Mada masih berpacaran? Karena tampaknya tidak mungkin jika mereka berdua tiba-tiba saja menikah. Kepala Thevy saat ini rasanya mau pecah. Jiwanya seakan sudah koyak. Tidak ada lagi yang tersisa darinya. Dan semua itu karena pengkhianatan Mada. Thevy benar-benar babak belur rasanya. “Kamu nggak apa-apa?” tanya Arlan menatap Thevy dengan raut wajah cemas. Thevy mengangkat kepala menatap kakak sepupunya itu. Mata Thevy memerah. Ia sudah hampir menangis karena melihat sosok Mada dan Fiona bersama. Parahnya mereka berdua berada di restoran ini. “Kak, pulang yuk?