Di sinilah Bagas sekarang, menatap Rizky dari dalam mobil di luar gerbang rumah Herman dan Tania. Sesekali Bagas tersenyum saat melihat senyum riang Rizky yang sedang berlarian, Rizky yang sedang bermain di halaman rumah ditemani oleh sang nenek, Tania tak menyadari kehadiran Bagas yang hampir sejam memperhatikan mereka. Ia longgarkan dasinya yang tiba-tiba terasa sesak, ingatannya kembali memutar pertemuannya bersama Deanova di kantor tiga hari lalu, seandainya waktu bisa diulang maka Bagas akan menjalin hubungan yang sehat bersama Nidya, tidak seperti sekarang, ia harus menerima karma dari hubungan yang terlarang. Kini tinggal penyesalan yang selalu mengusik ketenangannya. Ia sandarkan kepalanya pada punggung jok mobil, tangan kanan memijat pangkal hidung mancungnya, entah mengapa ke