"Pak Bagas nggak papa?" Tanya Ulfa heran karena seharian bosnya lebih banyak tersenyum, bahkan tadi saat meeting bersama calon investor baru, Bagas bisa dengan lugas dan lebih berkharisma menyampaikan kelebihan dan keuntungan yang di dapat sang investor bila bergabung dengan perusahaan Lasmana Compony sehingga tanpa ragu sang investor dengan senang hati menyetujuinya. Ulfa akui Bagas selalu mampu memenangkan hati para investor hanya saja hari ini wajah datar dan dingin Bagas tak tampak seharian. Jika Ulfa perhatikan bosnya sepeti sedang terserang virus cinta. "Emang kenapa dengan saya?" Balas Bagas dengan menyipitkan matanya menatap Ulfa dingin, seketika Ulfa menelan salivanya dengan keras, jangan sampai ia membangunkan singa yang sedang tidur, yang ada besok Ulfa hanya tinggal nama di p