POV Rasya Asem! Orang-orang itu apa tidak ada kerjaan selain senyum-senyum sambil sesekali mencuri pandang ke sini?! Ck ck ck. Seolah mereka tak pernah melihat lelaki belanja saja. Ish. Benar-benar menyebalkan. Tatapanku kembali terpacak pada celana dalam di hadapanku, bagian tengah ada pintanya dengan renda mengelilingi bagian bawah membentuk segitiga. Ini muat tidak kira-kira buat bocah itu? Aku menghela napas, Ibu ada-ada saja menyuruh anak lelakinya belanja beginian. Akhirnya, kukeluarkan HP lalu menekan nomer Ibu. Tak menunggu lama, panggilan segera diangkat. "Hati-hati, Pus. Kalau ada apa-apa di jalan, telepon emasmu. Atau bisa telepon Ibu." Hening. "Ya, Le, ada apa?" "Berapa ukurannya?" tanyaku tanpa basa-basi sambil melotot galak pada dua perempuan yang berbisik-bisik tak