30

1700 Kata

POV Rasya Aku membuka mata saat mendengar tangisan kencang Qila. Sementara Pus yang merebah di dadaku masih terlelap pulas. Kusandarkan tubuhnya di sofa lalu melangkah cepat mendekati Qila yang terus saja menangis. Bau menyengat menyerbu indera penciuman saat aku menggendongnya. Qila langsung terdiam. "Pus," kataku sambil berjalan ke arahnya. "Pus." "Puuus!" Ck. Ck. Tobat, tobat. Ini bocah kalau sudah tidur susah sekali dibangunkan. Kulihat Qila yang semakin tak nyaman dalam gendongan. Tangannya bergerak-gerak minta diturunkan. Bau yang bersumber darinya membuatku tak tahan lagi. "Cebok dulu baru mainan, yaa?" Qila tertawa kecil. Matanya yang bundar masih menyisakan air di sudut matanya. Aku segera membawanya ke kamar mandi dan melepas diapersnya sambil meringis. Tanggung, kumandi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN