Perjodohan Lagi

1999 Kata

“Apa? Perjodohan?” Kepala gue berdenyut saat pagi ini Santi memberitahu kalau mama akan menjodohkan gue dengan anak temannya. Mama sudah mengingkari janji. Dia bilang akan berhenti menjodohkaan gue setelah bertemu dengan Satria. “Mama lo bilang dia pria baik dan mapan. Gue harus bagaimana?” tanya Santi. “Lo terima saja dulu tawaran mama, kita lihat dulu orangnya seperti apa. Kalau baik gue gak masalah.” Gue mulai pasrah dengan perjodohan yang mama rencanakan. Perjodohan itu kadang membuat gue merasa tidak menarik. Gue akui bukan wanita cantik yang digilai para pria, tapi gue yakin masih ada pria di luar sana yang tidak memandang wanita dari fisiknya melainkan dari hati. “Gue tutup dulu, kita bertemu di tempat janjian.” Sambungan terputus. Setelah kemarin berurusan dengan mantannya Sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN