Berdamai Dengan Luka

1594 Kata

Shania pulang diantar Shinta sampai depan pagar tepat pukul sepuluh malam. Di tempat akan terselenggaranya event, mereka melakukan briefing dadakan. Billy sangat menguasai konsep acara dan itu sangat membantu Shania dalam mempersiapkan design busana seperti apa yang bakal dia ciptakan nantinya. "Aku tidak sabar mewujudkan desain yang udah aku rancang lima tahun lalu," gumam perempuan itu setiba di teras. Ia mulai berjalan menuju pintu utama lalu membukanya perlahan. Shania memang hobi melukis dan mendesain pakaian sejak masih berada di panti asuhan. Berkat prestasinya itu, dia juga mendapatkan bea siswa untuk belajar lebih dalam di bidang desain di sebuah lembaga kursus terkenal. Di sanalah awal mula pertemuan dengan Shinta sebagai murid yang dipaksa orang tuanya untuk bisa menjadi desai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN