Shania segera berdiri saat menyadari mobil yang berhenti di sampingnya memang datang untuk menunggunya. Awalnya dia mengira mobil yang tidak menepi itu hanya ingin berhenti saja. Namun, saat kaca bagian samping setengah turun, diikuti pergerakan pintu mobil terbuka, Shania pun segera berdiri dan berjalan mendekat.
"Kamu sedang apa di sana?" tanya laki-laki di balik setir kemudi itu menurunkan kaca mata hitam yang bertengger pada hidungnya yang mancung. "Naik, aku antar! Kamu mau ke mana?"
"Oh, ini ...."
Shania seketika tersadar bahwa laki-laki itu kemungkinan hendak membantu. Saking malunya, dia pun segera memutar tubuhnya demi menyembunyikan jejak tangisan dengan buru-buru mengusap menggunakan jemari tangan.
"Ayok, masuk. Aku udah diklakson dari belakang tuh," kata pria itu seraya mem
