Sesal Terbayar Lunas

1099 Kata

"Tolong antarkan dia pulang, Pak!" perintah seorang security yang bertugas sebagai pengaman sebuah bar kepada salah satu karyawan—sopir sewaan. "Baik, Pak," sahut pria itu dengan sigap. "Ini alamatnya dan pastikan dia sampai rumah," perintah pria itu lagi. "Heih! Kalian pengkhianat mau apa! Lepaskan, bodoh!" umpat Arhan seraya menepis tangan yang berupaya untuk merangkul pundaknya ke arah mobil. "Kita pulang, Pak." Pria itu menyahut sopan sambil membukakan pintu untuk Arhan. "Lalu kenapa diam saja? Kalian pikir aku tidak butuh teman bicara? Hah!" bentak Arhan seraya berjalan sempoyongan. Untung aja kekuatan security itu cukup, sehingga tidak sampai membuat pria itu jatuh. "Haishh! Perempuan tidak tahu diri! Dikasih hati malah ambilnya tai!" Arhan pun mengumpat tidak jelas. "Wanita

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN