Merayakan Rasa Syukur

1102 Kata

Shania sedikit kebingungan. Menatap ragu ke arah Ardi yang sudah bersiap menutup pintu mobil, setelah mengambil Teddy bear besar dari jok belakang. Ini bukan rumah, tentu penglihatannya tidak salah. Namun, bibirnya kelu untuk menanyakan apa yang terjadi. Dia hanya bisa mengikuti langkah riang Ardi melewati lobi. Sesekali melayangkan senyuman padanya saat menoleh. "Mas Ardi, tumben jam segini baru datang," sapa ramah seorang perawat yang kebetulan baru keluar dari sebuah ruangan. "Iya, nyari boneka kayak gini mayan menghabiskan waktu," sahut pria itu seraya melangkah mendekat lalu berjabat tangan dengan perempuan berseragam hijau muda itu. "Itu ...." Mata perawatan itu pun memindai keberatan Shania yang berdiri kaku di belakang Ardi. "Oh, ini Shania. Teman yang ditungguin Lidya njeng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN