Kalah Langkah

1085 Kata

Arhan berjalan tergesa saat memasuki sebuah kafe, tempat biasanya Ardi menghabiskan waktu untuk nongkrong sepulang kerja. Arhan melupakan bahwa laki-laki itu nyatanya masih sama, hobi menikmati kopi sendirian sambil menyimak pekerjaan belum juga usang sampai kini. Setengah emosinya masih menguasai. Bagaimana tidak, Ardi merupakan salah satu teman yang masih awet hingga kini. Banyak hal dia ceritakan pada pria itu dan banyak kisah dia lalui juga bersamanya. Salah satunya juga tentang Atika maupun Shania. Arhan tidak percaya kalau selama ini pria itu menjalin hubungan dan komunikasi dengan Shania. Entah karena apa, sehingga keduanya bisa bertemu lagi—selain pada acara akad empat tahun yang lalu. Apalagi kini status perempuan itu sudah bukan istrinya lagi. Arhan mengendus aroma tidak menyen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN