Sosok Pria Santun

1064 Kata

Shania meletakkan pensilnya ke atas kertas putih di hadapannya dengan lesu. Idenya buyar, imajinasinya rubuh entah ke mana. Sebenarnya dia sudah berhasil menyelesaikan dua pola mode muslim selama seminggu ini. Namun, untuk hari ini tiba-tiba moodnya berubah sangat tidak baik. "Ke mall, yuk!" Mulai lagi, si racun belanja itu datang berulah. Pikir Shania seraya menutup lagi kertas coret-oretan tidak jelas itu karena malu. "Ngapain?" "Cari jepitan rambut. Tadi Billy sempat ngomong kalau rambutku ini paling cocok dikasih jepit, bukan dipotong," ungkap Shinta membuat bibir Shania seketika mengerut, cukup iri. "Di toko sebelah ada lho," sahut Shania malas. "Haiyah! Ayok, anterin!" Mode Shinta pun mulai pada settingan normal. Wanita itu tidak menyukai pengorbanan, tetapi kerja keras untu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN