Niat yang Tertunda

1258 Kata

Ardi tersenyum, begitu mendapatkan bisikan dari Shania. Apa yang sebenarnya telah dia pikirkan sebelumnya, ternyata memang menjadi ganjalan. Wajah pias itu memang mengisyaratkan tanda tidak kecocokan pada bagian harga sewa. Bukan pada fasilitas. "Anggap aja aku bantuin sebagai teman Arhan," jawab pria itu mantab. "Tidak usah, Mas. Rasanya tidak enak dan lagi ...." "Kenapa? Aku serius pingin bantuin. Sama seperti seseorang dulu yang bantuin aku, saat aku posisinya sama persis kayak kamu." Shania menatap penuh rasa bersalah. Beberapa waktu lalu, sempat berpikir kalau apa yang dilakukan Ardi tidak ubahnya sebagai laki-laki pada umumnya. Berusaha mendapat kesan dari perempuan lewat bantuan cuma-cuma. Namun, saat mengetahui kalau Ardi membantu karena pernah berada dalam posisi kekurangan,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN