Untuk hari ini Rumah Makan Keluarga Kahoku memutuskan tutup lebih cepat ketimbang hari biasanya. Alasannya karena sudah sepi dan tak ada tanda-tanda pengunjung yang akan datang lagi. Itu membuat Day sangat bahagia hari ini. Hari ini juga untuk pertama kalinya ia merasa menyukai Matan Iida.
Satu jam sebelum pulang. Matan Iida mengumumkan siapa pegawai yang berhak mendapatkan Bintang Pegawai Teladan bulan ini. Sesuai perjanjian dengan Cornelia, Day lah yang akhirnya berhasil mendapatkan penghargaan itu. Tidak seperti malam biasanya yang Matan Iida akan banyak berkomentar buruk soal Day. Malam tadi dia sangat tenang dan kelihatan dewasa.
Yang merasakan perubahan sikap Matan Iida tentu bukan hanya Day saja. Hampir seluruh pegawai juga berspekulasi sama. Baru jalan sekali dengan Jun saja sudah mengurangi “sedikit” sifat bengisnya. Semua pegawai Kahoku jadi punya harapan banyak pada hubungan mereka.
Hanya Kak Jun yang pantas mendampingi Matan Iida. Alasannya tentu bukan karena ia buruk lantas pantas mendapatkan Matan Iida yang buruk juga. Tapi, karena hanya dia yang bisa mengubah perangai buruk itu menjadi baik, batin Day bahagia. Kak Jun orangnya cuek bebek dan selalu santai dalam menghadapi masalah apa pun. Aku tebak orang seperti dia pasti tidak memiliki masalah besar dalam hidupnya, he he he. Cocok sekali kalau dipasangkan dengan perangai iblis Matan Iida, bukan?
Hmm… rasanya aku juga mengenal seseorang yang akan selalu menganggap apa pun yang terjadi di dunia ini secara positif. Siapa, ya?
ß ß ß
Day memasuki bangunan rumahnya. Itu membuat Malik (nama main IT’s Chamber System kediaman Day dan Night) secara otomatis menyambut dengan ucapan, “Selamat datang kembali di rumah, Master Day.”
“Apa Night sudah pulang?” tanya Day ketika melihat sepatu seragam kerja Ship Area milik Night sudah ada di rak sepatu.
“Sudah, Master Day,” jawab Malik.
“Kapan itu?” tanya Day.
“Satu jam dua belas menit empat puluh tiga detik yang lalu,” jawab Malik.
Day menengok ke “jam biologi” yang menyala berwarna hijau di punggung tangannya. Sekarang baru jam sembilan lebih sepuluh menit. Ship Area ada acara apa sampai pulang seawal ini, batinnya heran.
Dalam perjalanan menuju kamarnya sendiri. Day tetap gencar mengintrogasi Malik, “Apa alasan yang membuat dia sampai pulang lebih awal?” Rasanya aneh sekali jika pegawai serajin Night sampai memutuskan untuk pulang lebih cepat dari biasanya.
“Proses identifikasi terhadap ICB (Internal Computer Brain: komputer yang diekstrak ke dalam otak setiap manusia setelah mereka lahir) milik Master Night tidak berhasil. Informasi data tentang itu sudah dilindungi oleh dinding api pelindung tipe lanjutan,” jawab Malik.
Informasi yang dirahasiakan. Memang apa penyebabnya. Aduuh, aku kok jadi penasaran seperti ini, ya, batin Day asyik berpikiran buruk soal saudaranya satu itu.
“Hideaki (nama IT’s Chamber System yang mengurus kamar Day), Night ada di mana sekarang?” tanya Day.
“Master Night saat ini sedang berada di kamarnya sendiri, Master Day,” jawab Hideaki.
Day langsung melompat turun dari tempat tidur dan menuju ke kamar Night. Di kamar berdesain minimalis modern dengan rak buku, meja kerja, tempat tidur, dan lemari yang didominasi oleh warna putih itu ia tak melihat wujud Night sama sekali di sudut mana pun ruangan.
Sambil bertolak pinggang Day berkata, “Chevalier, buka akses menuju ruang penelitian Night!” perintahnya pada pembantu AI digital di kamar Night.
“Maafkan saya, Master Day. Namun, Master Night sudah berpesan bahwa ia sedang sama sekali tidak ingin diganggu untuk saat ini,” respon Chevalier.
“Bagaimana keadaan tubuhnya saat sampai?” tanya Day tiba-tiba mencurigai sesuatu.
“Informasi mengenai hal itu sudah dilindungi oleh dinding api pelindung tipe lanjutan,” jawab Chevalier.
Perasaan suudzon Day semakin menjadi, sudah aku duga bahwa pasti ada yang tidak beres. Anak itu memang akan selalu saja menyimpan semua masalah yang ia miliki seorang diri. Seolah-olah semua masalahnya adalah sisi terburuknya.
Ingin jadi seberapa sempurna dirimu, Night.
“Malik, tolong buka open source untuk sistem peretasan data IT’s Chamber System atas nama Chevalier!” perintah Day.
Malik menjawab, “Master Day, Anda tidak bisa melakukan hal…”
Dari bola mata Day muncul seberkas sinar yang membentuk sebuah holographic personal computer di hadapannya. Kesepuluh jemarinya menari-nari di atas keyboard HPC. Ctik ctik ctik.
Chevalier sampai memberi komentar, “Seperti yang diharapkan dari seorang asisten arsitek IT’s Chamber System kediaman ini.”
Ketika mempekerjakan seorang arsitek untuk membangun jaringan IT’s Chamber System di rumahnya. Day memang mensyaratkan dirinya sendiri sebagai asisten untuk semua pengerjaan. Ini adalah rumah yang ia dapatkan dengan banyak pengorbanan, kesedihan, daj juga air mata. Maka ia tak ingin ada yang disembunyikan darinya. Terutama oleh Night.
“Aku memang seorang kakak yang egois,” seringai Day sinis.
Tak lama kemudian lantai kamar Night terbuka dan menunjukkan deretan tangga yang menurun ke bawah. Day segera menuruni tangga yang remang-remang seperti labirin itu. Di dasar tangga terdapat sebuah ruangan yang cukup terang. Ruangan itu dipenuhi oleh bermacam zig zag yang terdiri dari papan kaca elektronik. Di atas papan kaca elektronik itu tertera bermacam rumus yang tak ingin Day pahami fungsi maupun namanya.
Inilah yang ia sebut sebagai penelitian akbar Night.
Dari balik papan kaca elektronik. Day melihat Night yang tengah sibuk dengan beragam rumus dan sebuah buku yang dipegangnya dengan erat. Day menghampiri pemuda itu.
“Night,” panggil Day datar seraya menepuk salah satu pundak Night.
“Sudah aku duga. Aku memang tidak bisa menyembunyikan apa pun di rumah ini dari kamu,” respon Night menyengir santai.
“Apa yang terjadi pada wajahmu?” tanya Day serius. Satu tangannya mengusap wajah Night yang tampak terluka di beberapa bagian.
“Hanya terlibat perselisihan kecil di kantor barusan. Kau tidak perlu khawatir. Tidak separah kelihatannya, kok,” jawab Night. Perselisihan kecil yang ia maksud sendiri adalah tentang dirinya yang habis dikeroyok gila-gilaan oleh tujuh orang pegawai honorer yang tak bisa menerima bahwa dirinya telah diangkat sebagai seorang pegawai tetap. “Sesederhana” itu.
“Kenapa kamu tidak meminta Chevalier untuk mengobatimu?” tanya Day.
“Kalau sampai aku lakukan itu. Sepertinya akan jadi lebih cepat ketahuan olehmu, ya. Aku juga tidak mau dianggap terlalu berlebihan,” jawab Night santai. Dengan wajahnya yang senantiasa selalu positif dan ramah.
Day mendorong tubuh Night yang sedang berdiri sampai ia terduduk di atas meja. “Kau dipulangkan cepat agar dapat segera beristirahat. Kenapa malah masih berkutat dengan semua ini?” tanya Day. Ia sangat kesal pada apa pun yang dipanggil “penelitian” oleh Night. Rasanya ingin sekali ia hancurkan ruangan itu.
“Pukulannya hanya mengenai tubuh virtual, Day. Tidak terlalu berdampak pada tubuhku yang sebenarnya,” elak Night santai, “Tenang saja kenapa? Kamu jadi seperti perempuan.”
Day mendorong lagi tubuh Night sampai menjatuhkannya ke lantai. Dbuk.
“Kalau kamu masih melanjutkan penelitian gila ini. Akan aku buat tubuh aslimu menderita luka yang sama, Night,” ancam Day dengan aura kediktatorannya yang cukup dominan
Night memalingkan wajah dari sorot tajam kedua bola mata Day. “Kau tau? Aku pun memiliki alasanku sendiri. Pemikiranku sendiri. Pilihanku sendiri, Day.”
Day menarik kerah Night kuat. “Alasan macam apa, b******k?! Kamu tidak pernah mengatakan apa yang sedang kamu teliti. Apa yang sedang kamu lakukan dengan semua ini. Semua seperti berjalan begitu saja tanpa tujuan yang jelas. Dan kamu terus saja menghancurkan dirimu sendiri. APA ITU YANG KAMU SEBUT DENGAN ALASAN, NIGHT??!!!” teriaknya emosi. Aku tak akan membiarkan hal buruk terjadi pada satu-satunya keluarga yang aku miliki, tekad Day.
“Alasanku sebenarnya adalah… Sky Rainier. Sesuatu yang menjadi impiannya,” jawab Night.
“Apa maksudmu dengan semua itu?” tanya Day mengernyitkan dahi tak mengerti.
“Hmm… aku belum bisa mengatakan apa yang aku inginkan dengan gamblang untuk saat ini,” jawab Night. Tetap memalingkan wajah dari sorot tajam mata Day.
Pandangan Day jadi lebih melunak. Ia pun mengajak Night untuk naik ke kamarnya dan segera beristirahat. Dari "kejamnya dunia". Hari-hari mereka yang penuh tanda tanya masih akan berlanjut. Dan terus berlanjut. Sampai di mana hari berakhir.
Entahlah kapan itu akan terjadi.
T B C ~