Malam ini Rumah Makan Keluarga Kahoku tutup seperti biasa. Walau sepanjang hari ada lumayan banyak hal yang terjadi. Hari tetap berakhir seperti biasa seolah tak terjadi apa pun. Seluruh pegawai rumah makan keluarga itu pun tenggelam dalam perasaannya masing-masing.
Sepanjang hari Jun terus-terusan memikirkan soal apa yang akan Bright sarankan padanya. Ia memang tak pernah mengerti Iida. Secara personal maupun general sebagai perempuan. Jika Bright merencanakan sesuatu memang karena lebih memahami Iida ketimbang dirinya. Harusnya ia mengatakannya.
Untuk Cornelia sendiri. Ia tak bisa berhenti untuk membayangkan wajah Andi yang rupawa seperti pahatan khayangan. Andi memang merupakan laki-laki idamannya. Memiliki sikap yang dewasa. Memiliki penampilan yang menarik. Kepribadian yang baik. Orang yang pintar dan juga cerdas. Perasaan yang pengertian sebagai lelaki. Memang tidak ada yang kurang darinya. Namun, di saat yang sama hatinya juga tengah bergejolak. Di setiap scene ingatan yang tengah dibintangi oleh Andi. Selalu muncul sekelebat bayang-bayang Kishi dengan seragam Ship Area-nya yang keren. Seorang pemuda yang memang bukan siapa pun dalam hidupnya. Namun, mengapa bisa mengambil peran yang penting seenak hatinya?
“Kenapa… ini harus terus terjadi padaku, wahai Ilmu Pengetahuan?” tanya Cornelia seraya menatap langit malam.
“Kerja bagus semua. Sampai ketemu besok!” tutup Iida.
T B C ~