Minggu pagi, seperti biasa Andara menyibukkan dirinya dengan lari pagi. Ia memakai earphone biru dengan lagu kesukaannya itu. Memakai kaus biru pendek dengan bawahan celana trening berwarna cokelat. Rambut indahnya ia ikat ekor kuda, lalu di atas rambutnya ia pakaikan bandana agar poninya tidak menghalangi pandangannya. Dengan warna yang senada dengan treningnya. Udara yang sejuk pagi itu membuat Andara tersenyum di sela-sela lari paginya. Cewek itu memilih lapangan yang dekat dengan tukang bubur langganannya. Agar jika dirinya lapar sewaktu-waktu, dirinya bisa cepat untuk sampai ke tenda tersebut. Andara lalu memulai gerakan-gerakan pemanasan sebelum lari mengelilingi lapangan. Ketika putaran ke 15 cewek itu berhenti, ia mengelap dahinya yang penuh keringat dengan sapu tangan yang di