Langit di Ancol

1739 Kata

Langit di Pantai Ancol mulai berubah warna, semburat jingga menghiasi cakrawala, menciptakan pemandangan yang menenangkan. Salwa dan Ahmad berdiri berdampingan di tepi pantai. Angin sore yang sepoi-sepoi menerpa wajah mereka, membawa aroma asin khas laut. Salwa memeluk kedua tangannya, mencoba melawan rasa dingin yang mulai menjalar. Ahmad, yang memperhatikan gerak-geriknya, mendekat dan tanpa ragu merangkul pinggang Salwa dengan lembut. “Masih dingin?” tanyanya pelan. Salwa menoleh, matanya bertemu dengan mata Ahmad yang memancarkan kehangatan. Ia hanya mengangguk kecil, tak mampu berkata-kata karena jantungnya berdegup kencang. Ini aneh. Padahal ia tak begitu menginginkan ini dari seseorang yang tentu saja tak ia harapkan. Ahmad tersenyum tipis, lalu tanpa peringatan, mengecup ken

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN