Langit di Pantai Ancol mulai berubah warna, semburat jingga menghiasi cakrawala, menciptakan pemandangan yang menenangkan. Salwa dan Ahmad berdiri berdampingan di tepi pantai. Angin sore yang sepoi-sepoi menerpa wajah mereka, membawa aroma asin khas laut. Salwa memeluk kedua tangannya, mencoba melawan rasa dingin yang mulai menjalar. Ahmad, yang memperhatikan gerak-geriknya, mendekat dan tanpa ragu merangkul pinggang Salwa dengan lembut. “Masih dingin?” tanyanya pelan. Salwa menoleh, matanya bertemu dengan mata Ahmad yang memancarkan kehangatan. Ia hanya mengangguk kecil, tak mampu berkata-kata karena jantungnya berdegup kencang. Ini aneh. Padahal ia tak begitu menginginkan ini dari seseorang yang tentu saja tak ia harapkan. Ahmad tersenyum tipis, lalu tanpa peringatan, mengecup ken