Sampai di sebuah restoran mewah. Arga berjalan lebih dulu masuk ke dalam restoran tersebut. Dan dengan perasaan kesalnya Yeri membuka pintu mobilnya sendiri. Meski sempat terbesit dalam pikirannya ingin sekali dibukakan pintunya oleh Arga. Tetapi laki-laki itu benar-benar tidak terlalu peka. Dia membiarkan seorang wanita seperti dia berjalan. Sendiri melangkah semakin tepat mengejarnya masuk ke dalam restaurant. Seperti seorang fans yang berlari mengejar idolanya. "Eh. Apa kamu gak bisa jalan lebih lambat sedikit." Arga menghentikan langkahnya. Menatap tajam ke arah Yeri. "Hanya orang malas yang jalannya lambat." Yeri memutar matanya, menggerakkan bola matanya ke kanan dan kiri. Menimang-nimang apa yang dikatakan Arga padanya. "Malas... katamu?" tanya Yeri mengernyitkan wajahnya. "I