Setelah foto pre wedding. Arga membawa Yeri ke rumah sakit. Kali ini dia serius sesuai dengan perjanjiannya jika dia akan membawa Yeri bertemu ayahnya lagi. Bahkan Arga sudah menyiapkan ruangan khusus dokter serta perawat untuk merawatnya sampai dia benar-benar sudah sadar. Di mobil nampak sangat hening. Hanya hembusan ac mobil yang menusuk sampai ke tulangnya. Yeri meremas jemarinya, sesekali ia melirik ke arah Arga yang diam menatap layar tabletnya. Apa aku harus berterima kasih padanya. Tapi gak deh, lagian dia otak m***m yang nyebelin. Males banget. Lagian ini perjanjian dia. Udah, deh. Lebih baik aku sekarang diam saja. "Ada apa?" tanya Arga pandangan matanya masih tertuju pada tablet di tangannya. Yeri menoleh, mengerutkan alis dan keningnya bersamaan, ia memutar matanya bing