Bab 3. Darren

1097 Kata
Selamat membaca ____ Andrea dijemput paksa oleh keluarganya yang tak lain dan tak bukan adalah kakak-kakak nya sendiri. Dari tadi Andrea tidak berhenti menggerutu bahkan saat ia dikurung didalam kamarnya sendiri. Usaha kaburnya sia-sia dan dia malah terjebak dengan pria bernama Darren itu. Memang pria yang mempesona tapi apa gunanya tampan jika malah membuatnya dalam masalah. "Bagus jika aku mencekiknya saja tadi" gumam Andrea. Sekarang bukan hanya mobil yang disita tapi juga ponsel dan semua alat elektroniknya. Benar-benar menyebalkan. Kamar Andrea terbuka disana terlihat sosok William berjalan mendekat setelah menutup pintunya kembali. Andrea memalingkan wajah kesal. "Bukannya membantuku kau malah ikut membawaku kembali kerumah. Dasar kakak menyebalkan" "Ara hei dengar. Siapa lelaki itu kenapa dia bisa denganmu dan apa benar semalam kalian-" "Hentikan! Apapun yang steve katakan itu tidak benar itu hanya kesalah pahaman. Aku dan Darren tidak saling mengenal Darren hanya membantuku lari dari seseorang dan kami terpaksa sandiwara untuk menghindari kejaran itu tapi apa hasilnya? Steve malah menuduhku tidur dengan Darren" Andrea memalingkan wajahnya. "Pergilah aku tidak mau mendengar pertanyaan darimu lagi" "Kau ingin menikahi Darren?" Andrea sontak menatap William dengan mata melotot "Menikah apa! Aku bahkan mengenalya baru beberapa jam!" pekik Andrea kesal. "Tapi mama dan papa sudah merencanakan pernikahanmu dengan Darren" "Apa mereka gila! Mereka mau menikahkan aku tanpa memberitahuku lebih dulu!" Andrea turun dari kasur tapi William mencekal tangannya. "Ara apa kau tau apa yang mereka rencanakan tidak akan pernah bisa kau bantah?" ucap William. Andrea menepis tangan William darinya. "Kalau dia ingin aku mati maka silahkan paksa aku untuk menikahinya" Sahut Andrea sarkas dan meninggalkan William begitu saja. William menggeleng pelan sebelum mengejar Andrea. "Andrea wait!" Seru William tapi Andrea sedikitpun tidak menghiraukan. Diruang tamu ternyata sudah banyak orang termasuk keluarga Darren bahkan Darren pun ada disana lelaki itu menatap Andrea saat Andrea tiba. Tapi Andrea segera mengalihkan pandangan menatap orang tuanya. "Ini kesalah paham aku dan Darren kita tidak-" "Gio bawa adikmu kembali kekamarnya" ucap ayahnya. "Apa! Tidak! Biarkan aku menjelaskannya aku tidak mau menikah!" Teriak Andrea begitu Gio membawanya paksa kembali kekamarnya. "Ara tenanglah Darren tidak seburuk apa yang kamu pikirkan" ucap Gio. Andrea mencengkeram baju Gio marah "Kalian kenapa memojokan aku. Jika kalian membelanya lalu siapa yang membelaku. Gio tolong aku, aku tidak mau menikah aku bahkan baru 24 tahun apa kamu tidak kasihan dengan adikmu yang dipaksa menikah begitu saja?" mohon Andrea. Giovano menghela nafas rendah "Aku tidak bisa Ara. Lebih baik kamu terima saja Darren menjadi suamimu dalam waktu satu minggu lagi" "Apa! Satu minggu!" Andrea terlihat frustasi nyaris gila menyadari hal itu. Satu minggu dan dia akan menjadi istri Darren? Tidak bisa Andrea tidak akan terima hal itu. "Ara kau mau kemana?" "Melarikan diri" jawabnya. Gio menahan Andrea dengan memeluk adiknya itu dari belakang dan mengikat tangan Andrea menggunakan pita rambut milik Andrea sendiri. "Gio lepaskan aku!" "Ara diamlah semua orang akan mengiramu gila nanti" "Aku tidak peduli yang aku pedulikan aku tidak mau menikah!" Gio mengangkat Andrea ala karung beras dan melemparkan Andrea keatas tempat tidur. Memang diantara katiga kakaknya Gio lebih kasar dan Andrea tidak suka itu. Andrea berusaha melepaskan ikatannya tapi rupanya Gio mengikatnya cukup kuat. "Aarrgghh... Gio sia*an!" maki Andrea hingga nyaris membuat tenggorokan nya pecah. Gio pergi setelah memastikan Andrea tidak bisa kabur dan tangisnya menjadi teman tanpa ada yang mau membantu Andrea membatalkan pernikahan nya sendiri. Padahal sebelumnya Andrea adalah putri kebanggaan sekaligus adik yang dikenal paling manja hingga apapun yang Andrea mau pasti ketiga kakak nya akan berusaha mendapatkan keinginan nya. Tapi sekarang saat Andrea benar-benar butuh mereka justru angkat tangan tidak mau membantu. Tapi kemudian pintu kembali terbuka. Bukan salah satu dari ketiga kakak nya melaikan Darren pria yang sudah menjebaknya hingga terperangkap dalam situasi seperti ini. Andrea menatap benci kearah Darren. "Semua gara-gara kau. Apa kau lihat karena perbuatanmu sekarang aku jadi seperti ini!" Darren menutup pintu kamar Andrea tak lupa menguncinya dari dalam. Darren lalu berjalan mendekati perempuan itu tanpa kata dengan wajah dingin. Andrea beringsut mundur saat Darren duduk ditepi tempat tidur. "Apa kamu tidak menginginkan pernikahan ini?" tanya Darren. Andrea mengangguk "Aku tidak mau menikah. Pokoknya aku tidak mau menikah" "Meski itu denganku?" tanya Darren lagi. Andrea tidak langsung menjawab hingga beberapa detik kemudian mengangguk. Darren menghela nafas "Aku ingin membantumu untuk membatalkan pernikahan ini tapi--" "Benarkah! Jadi kamu tidak nau menikahiku juga. Syukurlah kalau begitu ayo batalkan bersama" Sela Andrea bahkan sebelum Darren selesai dengan kalimatnya. Darren menggeleng "Aku memang tadinya ingin membatalkan tapi aku pikir aku sudah menyukaimu jadi aku akan mengikuti para orang tua untuk menikahkan kita" lanjut Darren. Andrea memutar bola matanya. "Pergilah kau ke neraka dan jangan tampilkan wajahmu itu didepanku" "Jaga bicaramu Ara. Kita akan menikah dan pastinya kita akan hidup bersama setelahnya" "Ara?" Andrea mendengus meremehkan "Jangan bersikap kamu sudah mengenalku dengan baik lagian siapa yang mau menikah denganmu" dengan angkuhnya Andrea memalingkan wajah. Darren bergerak mendekat dan Andrea semakin beringsut mundur hingga mentok dipojokan jika dia mundur lagi dia bisa jatuh dari tempat tidurnya. Daren menarik lengan Andrea lalu memutar perempuan itu untuk membelakanginya sebelum Darren melepaskan ikatan ditangan Andrea. Andrea tersenyum senang dengan begitu dirinya akan bisa melarikan diri dan terbebas dari acara pernikahan. "Ara dengar. Kamu tidak bisa kabur karena bodyguard orang tuamu sudah berjaga ketat dibawah. Jadi terima saja jika satu minggu lagi kita akan menikah" "Kenapa kamu begitu ingin menikahiku aku bahkan tidak mengenalmu sebelumnya" Tanya Andrea saat tangannya sudah terlepas. "Bagaimana jika kukatakan aku sudah mencintaimu saat aku pertama melihatmu" Andrea berdecih "Aku tidak percaya ada hal seperti cinta pada pandangan pertama. Jadi maaf aku tidak percaya" Kemudian turun dari tempat tidur menuju balkon melihat kebawah dan benar banyak sekali bodyguard berjaga. Darren ikut berdiri disamping Andrea "Mungkin sekarang kau membenciku tapi aku pastikan saat kita menikah nanti aku akan membuatmu mencintaiku" "Itu tindakan paling bodoh yang pernah aku dengar" sahut Andrea bernada malas. Darren hanya tersenyum simpul memaksa Andrea untuk menatap nya. "Terserah apa katamu tapi aku janji saat kita sudah menikah nanti aku akan membuatmu bahagia" Andrea menepis tangan Darren dari pundaknya balas menatap lelaki gagah didepannya ini. Dari segi apapun Darren adalah kriteria kebanyakan wanita bahkan Andrea pun sempat terpesona oleh ketampanannya. Namun Andrea tidak suka dipaksa karena dari kecil semua kemauannya selalu terpenuhi. "Apa kamu sungguh ingin menikahiku karena cinta?" kata Andrea. Darren mengangguk pasti. "Aku setuju untuk menikahimu tapi dengan satu syarat" katanya lagi. kali ini alis Darren terangkat sebelah. "Apa syaratnya?" "Tidak ada Se*s dalam pernikahan kita nanti" Darren menyeringai "Aku menolak. Bagiku Sek* adalah kebutuhan aku yakin kau juga akan menyukainya" ucapnya yakin dengan tatapan tegas yang membuat tulang kaki Andrea rasanya seperti jeli. Terlebih Darren langsung menariknya menciumnya seperti pertemuan pertama mereka. "Ck! Dasar maniak" batin Andrea kesal lalu menendang s**********n Darren membuat lelaki itu mengumpat. "Kalau begitu aku tidak akan pernah menikahimu" ujar Andrea. "Kau salah Ara. Bukan kamu yang menikahiku tapi akulah yang akan menikahimu" Sahut Darren sambil menahan rasa sakit dari sisa tendangan Andrea barusan. ______ Bersambung... Kalau kamu jadi andrea bakal mau jadi istri darren apa gak?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN