Selama beberapa saat waktu seolah berhenti berputar di mana Vei tak mengalihkan perhatian sedikitpun dari Gama. Ia menatap Gama dengan pandangan tak terbaca mendengar Gama mengatakan kalimat itu. “Kita bisa membuat mereka menyesal, aku akan membantumu. Jika kita berhasil, kau harus menerimaku,” ulang Gama kembali. Dirinya sangat yakin Vei akan menerima tawarannya. Selain itu sebagai ajang balas dendam ya sendiri karena dua orang itu telah menyakiti wanita yang ia cintai. Tiba-tiba Vei tersenyum masam. Ia bertanya-tanya, kenapa Gama begitu gigih agar bisa bersamanya. “Bagaimana jika aku menyuruhmu membunuh mereka?” ucap Vei disertai senyum palsu. Gama terlihat berpikir kemudian mengatakan, “Daripada itu, kau tidak ingin melihat mereka menderita dulu? Akan sangat menyenangkan bagi mere