“Kita pergi makan dulu sebelum belanja, bagaimana?” kata Feeya. Revan mengerjap, dia sudah berjanji akan mengajak Feeya belanja perabotan rumah tapi setelah Raiden menelpon barusan, rasanya situasi menjadi tidak aman sekarang. Tidak ada yang tidak mungkin dilakukan kepala keluarga Ryuzaki itu dan bisa saja mengawasinya dari jauh. “Eh, itu … mungkin benar seperti yang kamu bilang, Sayang. Kita bisa menabung untuk membeli perabotan rumah satu persatu, nggak perlu sekaligus. Ya ‘kan?” katanya. Feeya mengerutkan kening mendengar perubahan sikap Revan, padahal semalam dia sendiri yang bersemangat untuk berbelanja hari ini. Tapi dia berusaha untuk berbaik sangka, mungkin benar jika Revan memang kesulitan dalam hal keuangan karena mereka baru saja melangsungkan pernikahan, dan tentunya acara s