Revan tersenyum mendengarnya, hatinya menghangat dan amarahnya berubah sejuk seketika mendengar itu. Dia lalu menarik pinggang Feeya merapat padanya, lalu kembali meraup bibir manis gadisnya itu, kali ini dengan penuh kelembutan dan mesra. “Kau benar-benar sudah mengambil seluruh hatiku, Feeya!” bisiknya sebelum akhirnya ciuman itu terjadi. Feeya tersenyum kecil seraya mengalungkan kedua tangannya ke leher Revan, menyambut pagutan mesra kekasihnya itu dengan penuh perasaan. Keduanya tertawa di sela ciuman mereka, memadu kasih b******u singkat di anak tangga tanpa peduli pada apapun. Ketika itu seorang janitor setengah baya membuka pintu darurat dan bermaksud untuk menggunakan tangga menuju ke lantai bawah, karena lift lebih sering digunakan para mahasiswa yang pongah. Dia terkejut keti