Kepanikan Revan.

1092 Kata

Revan merasa tidak sabar untuk segera bicara dengan Feeya di hotel, maka ketika jam pelajarannya selesai, dia segera bergegas pergi ke area parkir dan langsung tancap gas memacu mobilnya keluar dari halaman kampus. “Feeya, kemana kamu?” desah Revan ketika mencoba menelepon Feeya namun tak dijawab. Hatinya semakin gelisah, Revan oun menginjak pedal gas lebih dalam untuk mempercepat laju mobilnya. Lalu, begitu sampai di hotel, dia semakin terpaku ketika tak melihat Feeya ada di sana. Suasana kamarnya terlihat sepi dan keadaannya masih tampak rapi seolah belum ada seorang pun yang masuk. “Feeya?” panggilnya, tapi hening tak ada jawaban. Revan memeriksa ke seluruh ruangan, namun Feeya sepertinya memang belum pulang sejak tadi. Tak ada jejak bekas mandi atau apapun, bak mandi masih dalam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN