“Jangan banyak-banyak, ih!” tegur Feeya sambil menjauhkan sisa permen kapas di tangannya yang bahkan masih besar itu. Revan malah tertawa dan semakin iseng mengulurkan tangan seolah hendak mengambilnya lagi, keduanya pun tertawa riang sambil bercanda satu sama lain. Di sisi lain area, terlihat Joanna bersama seorang pemuda bersamanya. Mereka saling berpegangan tangan dengan mesra menunjukkan jika hubungan mereka lebih dari sekedar teman. Tapi Joanna terlihat enggan dan berjalan sambil sesekali menyingkir dengan wajah risih, menghindari beradu fisik dengan orang lain, yang tentu saja tak disengaja karena suasana memang sedang ramai. “Edo, harusnya jangan ke sini, ayo pulang!” ajaknya sambil menarik tangan pemuda yang bersamanya itu. “Kenapa, sih, Jo? Sesekali tak apa lah main ke tempat