Terengah bersama-sama, kedua orang yang saling mencintai itu melebur kasih dalam sebuah penyatuan penuh hasrat. Saling memagut menyalurkan perasaan satu sama lain, berpelukan ketika mencapai puncak dengan gelombang birahi yang menghempas. “Feeya …." Revan meraih tubuh polos yang sama berpeluh itu ke dalam dekapannya. Feeya pun memejamkan mata memeluk lengan kokoh yang melingkari tubuhnya bak cangkang siput yang melindungi dirinya, Revan menarik selimut menutupi tubuh mereka dan lalu membelai rambut Feeya dengan sayang. “Kamu cintaku, Feeya. Sampai kapanpun kamu akan tetap bersamaku!” bisik Revan sambil mencium pipi Feeya. Feeya menggumam dan tersenyum menjawabnya, sebentar dia menoleh dan meraih wajah Revan untuk diciumnya, mengunci pandangan satu sama lain dan tersenyum sebelum akhirn