"Dia yang meninggalkanmu tidak layak kamu terima kembali seharusnya. Tapi, cinta selalu membuat kamu gagal untuk membenci karena kamu mencintainya begitu besar." **** Keynara sudah bersiap untuk mengajar. Dia mematut dirinya di depan cermin sudah perfect. Waktunya dia berangkat kerja. Keynara ke luar kamarnya dan menutup pintu kamarnya lagi. Saat turun tangga dia mengerutkan keningnya, terdengar suara Papanya yang sepertinya mengobrol dengan orang lain. Tapi, siaap? Apa Papa mengambil tukang kebun yang biasanya, karena memang sudah tanggalnya tukang kebun mereka datang untuk memangkas dan merapikan tanaman mereka. Keynara coba ke teras depan dan melihat dengan siapa Papanya berbicara. Sampai di depan dia mengerutkan keningnya bingung. Ngapain lagi dia di sini hampir akhir-akh