Prolog
Sepasang kekasih telah lama dekat hampir lima tahun, selama itu pula tidak ada kejelasan hubungan diantara mereka. Selama lima tahun mereka jalani layaknya pasangan yang pacaran pada umunya, tapi nyatanya mereka tidak pacaran. Mereka dekat, saling sayang, selalu bersama tetapi tidak ada ikatan.
Siapa yang kuat menjalani hubungan tanpa status selain mereka berdua. Ya, hanya Keynara yang sanggup memutuskan dekat dengan Revan sejak lima tahun yang lalu. Cemburu, iri melihat pasangan lain sering mereka berdua rasakan. Tapi, merekalah yang sepakat untuk tidak ada status di antara kedekatan mereka. Yang mereka berdua takutkan dari pacaran adalah putus. Setelah itu menjadi dua orang asing yang tidak saling mengenal. Makanya bukankah hubungan tanpa status ini lebih baik?
"Ra, gimana sama tes kamu?" tanya Revan yang duduk di sebelahnya.
"Masih gitu-gitu aja, Van. Maaf ya buat kamu nunggu," ucap Keynara merasa tidak enak dengan Revan pria yang sudah berumur yang masih setia menunggu selama lima tahun ini.
"Aku engga papa asal itu jadi kebahagiaan kamu," jawab Revan pengertian.
"Sebenernya kalau kamu mau cari yang lebih dari aku enggak papa kok, Rev," jawab Keynara meringis. Jujur dia tidak rela jika Revan bersama wanita lain, tapi membuatnya menunggu dirinya yang belum jelas kapan ingin menikah pun membuatnya merasa bersalah. Dari awal komitmennya tidak pernah berubah, kedekatannya dengan seorang Pria tidak akan mengubah pendiriannya untuk tetap sukses dulu di masa mudanya.
Revan mengerti maksud ucapan Keynara jika wanita berkata pergi itu artinya dia harus tetap bertahan. Semua isi hati perempuan sudah Revan pelajarin semuanya. Jika perempuan berkata tidak itu artinya iya begitupun sebaliknya. Jadi, dia akan bertahan menunggu Keynara sampai takdir benar-benar menyatukan mereka dengan kebahagiaan yang mereka tunggu selama ini.
"Gimana, Van?" tanya Keynara lagi.
"Kita bakal tetep sama-sama, kita bakal berjuang anggep aja sedikit lagi kita sampai garis finish." Hanya itu yang selalu Revan katakan di saat Keynara selalu ragu dengan perjalanan kisah asmara mereka.
"Kamu enggak papa nunggu aku terus?" tanya Keynara lagi.
"Enggak papa selama itu kamu. Lagian kita udah ngelaluin lima tahun kan, terus apa lagi yang harus kita ragukan?" tanya Revan lagi.
"Aku cuma enggak mau bikin kamu susah aja, Van."
"Aku enggak susah kok. Itung-itung aku juga lagi merintis karir jadi setelah nikah nanti kita enggak hidup susah. Sekarang itung-itung kita susah aja dulu. Baru nanti kita foya-foya," ucap Revan sambil tertawa. Keynara hanya tersenyum dia bersyukur bertemu dengan Lelaki yang membuatnya berhenti untuk melihat laki-laki lain.
"Lagian kamu kan juga ada sampingan dari royalti buku-buku kamu, Key."
"Tapi kan enggak seberapa, Van."
"Nurutin cukup mah manusia selalu kurang, Key. Bersyukur kuncinya biar hidup jadi bahagia. Jalanin aja semua karna Allah. Inshaallah hidup kita berjalan teratur," ucap Revan bijak, Laki-laki itu selalu menjadi motivator untuknya disaat dia merasa harapan tidak ada. Semoga kebahagiaan bisa menghampiri keduanya di depan sana.
Kebahagiaan tidaklah di raih dengan mudah, selalu banyak duri-duri tajam yang akan menusuk kaki-kaki kita saat melewatinya. Pilihannya hanya dua berhenti atau bertahan. Jika, kamu berhenti kamu kalah. Dan jika kamu tetap bertahan kamulah yang akan menjadi pemenangnya. Hidup itu mudah jika kita tidak membuatnya rumit. Ikuti saja layaknya air yang mengalir entah akan kemana arus membawanya. Walaupun, air itu menghantam bebantuan besar di depannya. Dia akan tetap melaju melalui sisi kanan-kiri yang bisa air itu lalui. Hidup selalu banyak cara untuk mencapai keberhasilan. Tinggal cara mana yang akan kita pilih untuk melaluinya. Jangan berharap sukses tanpa hantaman ujian. Karena itu tidak akan mungkin. Setiap keberhasilan itu ada karena perjuangan. Perjuangan yang mendidik kita untuk menjadi pribadi yang kuat dan belajar dari setiap hantaman yang menghampiri.
Kebahagiaan, kesuksesan akan hadir saat kita selalu percaya ada garis finish menunggu kita di depan sana. Bukan garis finish yang menghampiri kita, tapi kitalah yang harus menghampirinya.
....
Tbc... Prolognya segini dulu ya. Cerita Sequel Genggaman Terakhirmu aku update juga....